Diplomasi Senat Indonesia–Rusia, Senator Mirah Sebut Memperkuat Jembatan Rakyat, Daerah, dan Jejaring Global

Senator Mirah bersama Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menerima kunjungan resmi delegasi Dewan Federasi Rusia (Federation Council)

OPINI

MB

12/13/20252 min read

MMF - Beberapa waktu lalu, Senator Mirah bersama Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menerima kunjungan resmi delegasi Dewan Federasi Rusia (Federation Council) di Jakarta.

Pertemuan bilateral ini menjadi momentum penting dalam memperkuat implementasi kemitraan strategis Indonesia–Rusia melalui jalur diplomasi parlemen, sekaligus menegaskan peran senat sebagai penghubung antara kepentingan nasional dan aspirasi daerah di kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Senator Mirah menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia tidak cukup hanya dibangun di level pemerintah pusat, tetapi perlu diperkuat hingga menyentuh masyarakat dan pemerintah daerah. Diplomasi parlemen, menurutnya, memiliki keunggulan karena mampu mendorong kerja sama yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada kebutuhan riil masyarakat di daerah.

BACA JUGA : Senator Mirah Dorong Penguatan Kesiapsiagaan NTB Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

Poin pertama yang disampaikan Senator Mirah adalah pentingnya mempererat interaksi antarmasyarakat (people-to-people contact). Ia mendorong peningkatan minat pembelajaran Bahasa Rusia di Indonesia, sekaligus membuka ruang bagi masyarakat Rusia untuk mempelajari Bahasa Indonesia dan memahami kebudayaan Nusantara. Upaya ini diharapkan dapat difasilitasi melalui pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan program budaya secara reguler, serta kerja sama antarperguruan tinggi.

Senator Mirah menilai, interaksi akademik dan budaya tersebut bukan hanya memperkuat pemahaman lintas bangsa, tetapi juga dapat menjadi fondasi bagi kerja sama di bidang tata kelola daerah, pengembangan kota cerdas (smart city), dan inovasi pelayanan publik.

Poin kedua yang menjadi perhatian utama adalah penguatan capacity building antarpemerintahan daerah. Senator Mirah menegaskan bahwa Indonesia dan Rusia sama-sama memiliki keragaman wilayah dengan karakteristik sosial, ekonomi, dan geografis yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pertukaran pengalaman antar daerah dinilai sangat strategis.

BACA JUGA : Senator Mirah Minta Langkah Konkret Pemerintah Daerah Kawal Distribusi dan Harga Beras di NTB

Ia mendorong pengembangan kerja sama melalui skema sister city, sister province, bahkan dalam skala yang lebih kecil seperti sister village. Melalui skema ini, pemerintah daerah dapat saling belajar mengenai pengelolaan infrastruktur, pelayanan dasar, pengembangan ekonomi lokal, hingga penguatan ketahanan sosial masyarakat.

Selain itu, Senator Mirah juga menyoroti pentingnya memperluas jejaring antar-senat di kawasan dan tingkat global. Bersama BKSP DPD RI, ia mengajak Dewan Federasi Rusia untuk mendukung pembentukan Forum Senat Asia Tenggara sebagai wadah dialog dan kerja sama antarlembaga perwakilan daerah di kawasan. Forum ini diharapkan dapat memperkuat posisi senat dalam arsitektur diplomasi regional, sekaligus menjadi ruang berbagi praktik terbaik dalam pembangunan daerah.

Tidak hanya itu, Senator Mirah juga mendorong pembangunan jejaring yang lebih luas dengan senat negara-negara anggota BRICS. Menurutnya, kolaborasi antar-senat dalam lingkup BRICS dapat membuka peluang kerja sama yang lebih besar di sektor ekonomi, pendidikan, riset, dan inovasi. Jejaring ini diyakini mampu memperkuat diplomasi senat sebagai pilar tambahan dalam hubungan internasional, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi daerah-daerah di Indonesia.

BACA JUGA : Senator Mirah Dukung Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di NTB, Tegaskan Sinergi Daerah dan Pusat Jadi Kunci

Menutup pertemuan tersebut, Senator Mirah menegaskan komitmen DPD RI untuk terus memainkan peran aktif dalam diplomasi parlemen yang konstruktif dan berorientasi pada kepentingan daerah. Ia berharap pertemuan dengan delegasi Dewan Federasi Rusia ini menjadi langkah awal yang konkret menuju kerja sama yang lebih luas, berimbang, dan saling menguntungkan, tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi masyarakat di tingkat akar rumput.***