Senator Mirah Dukung BIZAM Jadi Hub Baru Penerbangan Nasional, Dorong Manfaat Ekonomi dan Pariwisata NTB

Menjadikan BIZAM sebagai Hub Bukan Hanya akan Mempermudah Akses Wisatawan Domestik dan Mancanegara, Tapi Juga Membuka Peluang Besar bagi Pertumbuhan Ekonomi Daerah

OPINI

JC

8/11/20252 min read

MMF - Anggota DPD RI asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid, memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas kesepakatan antara Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dengan pendiri Lion Group, Rusdi Kirana, untuk menjadikan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) sebagai hub baru penerbangan nasional, khususnya untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Menurut Senator Mirah, langkah ini merupakan terobosan strategis yang akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan sektor pariwisata, perdagangan, dan konektivitas daerah.

“Menjadikan BIZAM sebagai hub bukan hanya akan mempermudah akses wisatawan domestik dan mancanegara, tapi juga membuka peluang besar bagi peningkatan investasi, distribusi logistik, dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Pertemuan antara Gubernur NTB dengan Rusdi Kirana menghasilkan kesepakatan untuk segera memproses perizinan hub, yang diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat.

Bahkan, target awal Gubernur NTB yang hanya menambah empat destinasi penerbangan nasional dan satu destinasi internasional, kini meluas menjadi rencana pembukaan lebih banyak rute penerbangan.

Destinasi baru yang akan segera dibuka antara Agustus hingga Oktober 2025 antara lain Lombok–Labuan Bajo, Lombok–Kupang, Lombok–Yogyakarta Adisutjipto, Lombok–Malang, Lombok–Jakarta (penerbangan sore), serta rute internasional Lombok–Perth (Australia).

Sementara rute Lombok–Bangkok (Don Mueang) yang semula direncanakan, kemungkinan akan mengalami penundaan akibat situasi keamanan di Thailand.

Senator Mirah menilai, pembukaan rute-rute baru ini akan memberikan keuntungan berlipat bagi NTB.

“Akses penerbangan yang luas akan mempercepat arus kunjungan wisatawan, memperkuat jaringan bisnis, dan menjadikan NTB sebagai pusat aktivitas ekonomi kawasan,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi upaya berkelanjutan Gubernur NTB yang telah lebih dulu menjalin komunikasi dengan berbagai maskapai besar seperti Pelita Air, AirAsia, Garuda Indonesia, hingga sejumlah operator internasional.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan pelaku industri penerbangan menjadi kunci keberhasilan menjadikan NTB sebagai pusat konektivitas.

Namun demikian, Senator Mirah juga mengingatkan bahwa pembangunan BIZAM sebagai hub penerbangan harus diiringi dengan peningkatan kualitas layanan bandara, ketersediaan fasilitas pendukung pariwisata, dan konektivitas darat yang memadai.

“Kita harus memastikan bandara ini siap secara infrastruktur dan SDM, sehingga pelayanan optimal dapat diberikan kepada penumpang, baik domestik maupun internasional,” tegasnya.

Dengan posisi strategis Lombok di tengah jalur penerbangan nasional dan internasional, Senator Mirah optimistis BIZAM akan menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan menuju destinasi unggulan di NTB, seperti Mandalika, Gili Trawangan, Rinjani, dan Moyo.

“Jika semua pihak bekerja bersama, BIZAM tidak hanya akan menjadi kebanggaan NTB, tetapi juga kebanggaan nasional,” pungkasnya.***